#1 Hello World

Posting pertama ini bercerita tentang hari pertama saya melihat dunia, tentu saja saat saya terlahir di dunia. Well… sebenarnya saya nggak ingat persis apa kesan dan pesannya pertama kali melihat cahaya setelah 9 bulan dalam rahim. Saya rasa kamu.. kamu.. kamu… juga sudah lupa kan? ( kecuali orangtua kamu mendokumentasikannya). So, bagaimana saya bisa dengan sok tau ingin menulis tentang first time you met the world? Ya menurut ngana ? Tentunya dari orang tua, bude, pakde, sanaksaudara, tetangga atau sebenarnya kalaupun bisa saya akan menanyakan ke dokter, but I think it’s too much for this post. Melalui beberapa sumberlah saya mengetahui apa yang terjadi saat  saya lahir.

Semua itu berawal di sebuah rumah sakit di Yogyakarta, tepatnya  tanggal 23 November tahun 1990 yang saat itu jatuh pada hari Jumat ( Tha’ts why I love Friday ). Seorang bayi perempuan nan mungil ( itu saya ) lahir dan menyapa dunia dengan bahasa bayi pada umumnya yaitu ” Tangisan”. Tapi mungkin menurut saya, tangisan pertama bayi itu merupakan caranya menyapa dunia untuk pertama kali. Mungkin kalau diterjemahkan seperti ini.

Baby  : Oeeekkkk… (Hello World, Here I’am )

World : Selamat datang di dunia yang lucu ini

Baby  : Oeeekkk.. oeeekkk ( Nggak bisa, cuma aku yang lucu )

World : Dibilangin kok ngeyel

Baby  : Oeeeekk oeekkk oeeekkk… ( pokoknya aku yang lucu )

World : Sakarepmulah ! ( terserah kamu )

Ya seperti itulah kalau di terjemahkan. Si bayi yang ngeyel jika dirinya itu lebih lucu dari dunia, setelah beberapa tahun kemudian terperangkap dan mencoba bertahan di dunia yang memang benar-benar “lucu” ini. Dan mungkin dunia kini tengah mentertawakannya karena baru percaya jika ternyata dunia lebih “lucu” darinya.

Sooo… lanjut nih ceritanya.

Kelahiran saya ini tentunya menjadi berkah bagi kedua orang tua saya, ya secara saya anak pertama mereka. Orang tua saya akhirnya memberikan nama panggilan untuk saya, karena nggak mungkin saya terus-terusan dipanggil “bayi” kan?
Jadi orang tua saya menganugerahi sebuah nama untuk saya yaitu Skarayu Noor Sangaluh. Kalau diartikan nama saya adalah

Skarayu  : Gabungan nama Papa Mama

Noor        : Cahaya, tapi bisa juga nama dari Eyang Putri

Sangaluh : Singkatan dari Sangang Puluh atau sembilan puluh, karena saya lahir di tahun 90

Dan nama panggilan saya adalah Galuh. Sudah jangan tanya mengapa bukan Sekar, Ayu,  Noor atau mungkin Natasha ini semua sudah kemauan Papa saya,. Saya dulu cuma bisa menangis belum bisa request jodoh lagu apalagi nama.

Singkat cerita setelah kelahiran saya, si Mama masih harus beristirahat dulu di rumah sakit beberapa hari untuk pemulihan pasca melahirkan. Banyak sanak saudara yang datang mengunjungi untuk melihat  lucunya little Galuh. Ah pasti seru sekali saat itu sayang saya sudah lupa rasanya. Namanya juga bayi perdana kerjaannya hanya tidur-nangis-nyusu-tidur-nangis-nyusu belum bisa diajak joget Harlem Shake.

Pada suatu hari tiba waktunya si Mama untuk menyusui si little Galuh, jadi seorang perawat datang membawa bayi untuk diberikan ke Mama.Si Mama memperhatikan si bayi, dia merasakan ada yang berbeda dengan bayi yang di gendongnya.

Tenyaaataaaa ….. bayi yang diberikan si perawat itu bukan little Galuh !!! ( zoom in, zoom out )

Little Galuh memiliki rambut hitam lebat sedangkan bayi ini rambutnya tipis dan jarang-jarang. Si Mama bingung karena bayinya tertukar dan dengan segera si Papa menghubungi si perawat tadi. Sungguh pria Siaga si Papa ini, mungkin kalau tidak sinetron Putri yang Ditukar bukan Nikita Willy pemerannya, tapi saya.. iya kisah saya yang tertukar 😦

Beruntung si Mama responnya cepat sewaktu tahu anaknya tertukar karena terlambat sedikit saja saya sudah hampir dibawa pulang oleh orang tua bayi yang tertukar tadi. Mungkin kalau sudah tertukar, kisah hidup saya akan berbeda.

Kisah saya yang tertukar itu sering menjadi bahan ledekan saudara-saudara saya, mereka sering meledek jika mungkin sebenarnya saya masih tertukar secara si Mama dan Papa tidak bermata sipit tapi saya sipit. Kadang-kadang mereka berkhayal jika ternyata saya tertukar dengan anak orang kaya, dan Galuh sebenarnya sedang menikmati hidup mewah ( Hell-o please sinetron banget kalau itu ). But, sometimes saya pernah bertanya-tanya siapa ya bayi yang pernah tertukar dengan saya itu? Hahaha sebuah pertanyaan yang tidak penting dalam hidup saya.

Hmmmm… sound’s weird  my story when first time meet the world.

Sebenarnya saya sudah lupa rasanya tapi ini berdasarkan sumber-sumber dari orang terdekat yang mengetahui kisah saya saat itu.

So Thank you readers. 🙂

4 thoughts on “#1 Hello World

Leave a comment